Pendahuluan

Universitas Gadjah Mada (UGM), dengan bangga menjulang tinggi sebagai institusi pendidikan negeri di Daerah Istimewa Yogyakarta, menjadi pionir setelah Indonesia merdeka. Dalam artikel ini, kita akan merinci perjalanan luar biasa UGM, dari pembentukan hingga perkembangan terkini.

Awal Mula: Pendirian UGM

UGM, yang didirikan pada tanggal 19 Desember 1949, mencatatkan sejarah sebagai perguruan tinggi pertama setelah kemerdekaan Indonesia. Keputusan tersebut terwujud melalui Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 1949 tentang Penggabungan Perguruan Tinggi Menjadi Universiteit pada tanggal 16 Desember 1949.

Pada awalnya, UGM hanya memiliki enam fakultas, dan seiring waktu, institusi ini berkembang menjadi lembaga pendidikan yang membanggakan dengan 18 fakultas dan dua sekolah, yaitu Sekolah Vokasi dan Sekolah Pascasarjana.

Lokasi Strategis: Bulaksumur, Depok

UGM menempati lokasi strategis di bagian selatan Kabupaten Sleman, lebih tepatnya di kawasan yang dikenal sebagai Bulaksumur. Wilayah ini membentang dari Sinduadi, Mlati hingga Caturtunggal, Depok. Dengan kampus urban seluas 3,57 kilometer persegi, UGM menjadi pusat keunggulan akademik di Indonesia.

Sejarah Pembentukan UGM

Penggabungan dan Pendirian Kembali

Dilihat dari sejarahnya, UGM muncul melalui penggabungan dan pendirian ulang dari berbagai balai pendidikan, sekolah tinggi, dan perguruan tinggi di Yogyakarta, Klaten, dan Surakarta. Nama Gadjah Mada berasal dari pembentukan Balai Perguruan Tinggi Gadjah Mada yang awalnya terdiri dari Fakultas Hukum dan Fakultas Kesusasteraan.

Pendirian ini diumumkan pada tanggal 3 Maret 1946, di Gedung KNI Malioboro, dipromotori oleh tokoh-tokoh seperti Mr. R. S. Budhyarto Martoatmodjo, Ir. Marsito, Prof. Dr. Prijono, dan Mr. Soenario.

Perpindahan dan Pemindahan

Sejak 4 Januari 1946, Soekarno dan Hatta memindahkan ibu kota Republik Indonesia ke Yogyakarta. Pada tanggal 17 Februari 1946, Sekolah Tinggi Teknik (STT) Bandung turut pindah ke Yogyakarta, memulai kembali kegiatan akademis dengan pengajar-pengajar terkemuka.

Institut Pasteur di Bandung, sejak 1 September 1945, juga ikut pindah ke Klaten, menambah semarak kehidupan kampus dengan berdirinya Fakultas Kedokteran Gigi pada awal 1948.

Pemulihan dan Perkembangan

Setelah serangan Belanda dan pemberontakan PKI Madiun, UGM terpaksa ditutup. Namun, setelah rapat Panitia Perguruan Tinggi pada tanggal 20 Mei 1949, dipimpin oleh Prof. Dr. Soetopo, UGM bangkit kembali di wilayah yang masih tersisa, Yogyakarta.

Kesulitan utama saat itu adalah kurangnya ruangan untuk kuliah, tetapi Sri Sultan Hamengkubuwono IX dengan dermawan meminjamkan ruangan di keraton dan sekitarnya. Pada tanggal 19 Desember 1949, lahir lah Universitas Gadjah Mada dengan enam fakultas, menjadi tonggak sejarah pendidikan tinggi di Indonesia.

Perkembangan Lebih Lanjut

Mekar Berkembang di Bawah Bendera UGM

Tahun 1952, Fakultas Hukum, Sosial, dan Politik berkembang dengan menambahkan bagian ekonomi, menjadi Fakultas Hukum, Ekonomi, Sosial, dan Politik (HESP). Pada bulan September 1952, Fakultas Pertanian bertambah dengan Bagian Kehutanan, menjadi Fakultas Pertanian dan Kehutanan.

Sejak September 1955, sejumlah fakultas mekar menjadi fakultas-fakultas baru. Fakultas Kedokteran, Kedokteran Gigi, dan Farmasi menjadi Fakultas Kedokteran dan Kedokteran Gigi serta Fakultas Farmasi. Begitu juga dengan Fakultas Hukum, Ekonomi, Sosial, dan Politik yang dipecah menjadi tiga fakultas independen.

Fakultas Sastra, Pedagogik, dan Filsafat pun ikut mekar menjadi tiga fakultas terpisah.

Kesimpulan

Dengan sejarah panjang dan prestasi gemilang, Universitas Gadjah Mada tetap menjadi tonggak pendidikan unggul di Indonesia. Melalui perjalanan yang penuh liku-liku, UGM terus mengakar kuat secara lokal sambil meraih pengakuan global. Sebagai institusi yang mendukung kemajuan ilmu dan kebudayaan, UGM terus menjadi sumber inspirasi bagi generasi masa kini dan mendatang.

Diagram Penyebaran Fakultas UGM:

graph TD A[Fakultas Teknik] B[Fakultas Kedokteran, Kedokteran Gigi, dan Farmasi] C[Fakultas Pertanian] D[Fakultas Hukum, Ekonomi, Sosial, dan Politik] E[Fakultas Sastra dan Filsafat] B1[Fakultas Kedokteran dan Kedokteran Gigi] B2[Fakultas Farmasi] D1[Fakultas Hukum] D2[Fakultas Ekonomi] D3[Fakultas Sosial dan Politik] E1[Fakultas Sastra] E2[Fakultas Pedagogik] E3[Fakultas Filsafat] A --> B A --> C A --> D A --> E B --> B1 B --> B2 D --> D1 D --> D2 D --> D3 E --> E1 E --> E2 E --> E3