
Menulis kalimat bahasa inggris dalam IELTS Writing Task 2 bukan cuma soal grammar. Kamu juga perlu tahu bagaimana menyusun frasa (phrase) yang tepat, kapan memakai koma, dan bagaimana membangun kalimat panjang tapi tetap jelas dan akademik. Nah, artikel ini akan membantumu langkah demi langkah.
Kalimat panjang bukan berarti bertele-tele. Justru, dalam IELTS, kamu dinilai dari seberapa kompleks tapi tetap jelas struktur kalimatmu. Nah, inilah saatnya kamu belajar membangun kalimat berbasis frasa dan tanda baca yang tepat. Kebanyakan pelajar IELTS menulis kalimat yang terlalu pendek, kaku, atau tidak efektif menyampaikan argumen. Akibatnya, ide tidak berkembang, dan nilai task achievement bisa jeblok.
Kita akan bahas cara membuat kalimat seperti ini:
Placing the entire burden on parents, in some cases, might lead to inconsistent moral development and limit children’s exposure to societal norms, which are better addressed through formal education and community interaction.
[sc name=”kalimat-bahasa-inggris”][/sc]
Langsung daftar di kelasbahasa.id dan ikuti Grammar Perfection!
Yang Kamu Dapatkan di Program “Grammar Perfection”:
- Eksklusif hanya untuk 10 peserta per batch
- Sertifikat resmi + worksheet latihan
- 20 kali pertemuan intensif via Zoom (90 menit/sesi)
- Pembelajaran terstruktur selama 1 bulan penuh
- Tutor berpengalaman & metode ala Kampung Inggris
- Akses ke Member Area Eksklusif
Baca juga: Salah Les Bahasa Inggris Buat Stres? 8 Tips Sebelum Daftar
6 Langkah Bikin Kalimat Bahasa Inggris yang Jelas, dan Powerful
Bikin kalimat bahasa Inggris yang nggak cuma jelas, tapi juga berbobot itu butuh skill. Kita harus paham banget tata bahasa, hati-hati milih kata, sama bisa nyampein ide dengan singkat tapi kena. Nah, ini dia enam langkah penting buat ngelakuinnya:
1. Mulai dari Ide Utama (Main Idea)

Langkah paling pertama (dan paling penting) dalam membuat Kalimat Bahasa Inggris IELTS Writing Task 2 yang kuat adalah menentukan ide utama dari paragraf. Tanpa ide utama yang jelas, kamu seperti membangun rumah tanpa pondasi, kalimatmu bisa jadi panjang, tapi tidak akan kokoh dan mudah kehilangan arah.
Misalnya, kamu ingin menulis paragraf tentang peran orang tua dalam membentuk nilai sosial anak. Sebelum kamu mulai menyusun kalimat, rumuskan dulu satu ide utama yang akan jadi benang merah paragrafmu. Contohnya:
“Terlalu membebani orang tua untuk mengajarkan nilai sosial bisa berdampak negatif.”
Dari satu kalimat ini saja, kamu sudah bisa melihat arah argumen yang akan kamu bangun. Kamu bisa lanjut dengan menguraikan:
- Siapa yang melakukan apa? (subjek)
- Apa yang terjadi? (predikat dan objek)
- Kenapa hal itu bisa terjadi? (alasan atau akibat)
Dengan memetakan bagian-bagian itu, kamu bisa merancang kerangka kalimat akademik yang padu dan logis.
Misalnya:
“Placing the entire burden on parents might lead to inconsistent moral development.”
Kalimat Bahasa Inggris ini dari ide utama yang sudah kamu tentukan. Lalu, kamu bisa memperkaya kalimat ini dengan menambahkan konteks, kondisi, dan penjelasan tambahan, yang akan kita bahas di langkah-langkah berikutnya.
2. Gunakan Noun Phrase untuk Ide Kompleks

Setelah menentukan ide utama, langkah berikutnya adalah mengemas ide itu ke dalam struktur Kalimat Bahasa Inggris, dan bagian paling awal yang harus kamu kuasai adalah noun phrase.
Noun phrase itu kayak tokoh utama dalam cerita kamu. Kadang dia cuma satu kata, kayak ‘parents’, tapi bisa juga panjang banget kayak ‘Placing the entire burden on parents’. Pokoknya, noun phrase ini yang kamu bahas, yang ngelakuin sesuatu, atau yang dikenai sesuatu.
- Subjek: pelaku dari aksi dalam kalimat.
- Objek: penerima dari aksi dalam kalimat.
- Komplemen: Unsur pelengkap yang berfungsi menyempurnakan makna subjek atau objek dalam suatu kalimat.
Dalam IELTS Writing Task 2, kamu sering kali perlu mewakili ide kompleks dalam satu bagian kalimat. Daripada hanya bilang “parents,” kamu bisa mengatakan:
- “Placing the entire burden on parents”
- “The government’s responsibility to provide public education”
- “Students with strong academic backgrounds from rural areas”
Kalau kita pecah:
- Placing (gerund) → kata kerja yang berfungsi sebagai kata benda
- the entire burden → objek dari “placing”
- on parents → prepositional phrase yang menjelaskan ke mana beban itu diarahkan
Jadi, seluruh rangkaian “Placing the entire burden on parents” bertindak sebagai satu unit: si pelaku utama dalam Kalimat Bahasa Inggris. Inilah yang disebut noun phrase kompleks—panjang, tapi punya satu fungsi utama: sebagai subjek kalimat.
3. Tambahkan Keterangan dengan Adverbial Phrase

Adverbial phrase itu kayak bumbu di mie ayam. Kalau kamu cuma pakai mie doang (alias noun + verb), rasanya hambar. Tapi pas kamu tambahin bumbu, kayak ‘in some cases’ atau ‘because of this issue’, Kalimat Bahasa Inggris-Mu langsung berasa enak dan lengkap
- Waktu (kapan?)
Contoh: in the 21st century, after the policy was implemented - Tempat (di mana?)
Contoh: in rural areas, on university campuses - Alasan atau sebab-akibat (kenapa?)
Contoh: due to a lack of parental support, because of increasing pressure
4. Deskripsikan Lebih Jauh dengan Adjective Phrase

Setelah kamu punya ide utama, subjek (noun phrase), dan konteks tambahan (adverbial phrase), sekarang waktunya memperjelas “siapa yang kamu omongin” dengan memberikan karakter atau deskripsi khusus. Nah, inilah peran dari adjective phrase.
Adjective phrase itu kayak baju buat si noun. Jadi misalnya kamu ngomongin ‘anak’, kamu bisa tambahin baju deskripsi kayak ‘yang rajin belajar’ atau ‘yang tinggal di desa’. Jadi bukan cuma ‘anak’, tapi ‘anak yang rajin belajar – dan itu bikin Kalimat Bahasa Inggris-Mu lebih jelas dan menarik!
Adjective phrase biasanya menjawab pertanyaan seperti:
- “Yang mana?”
- “Seperti apa?”
- “Bagaimana bentuknya?”
Contoh dari Kalimat Studi Kasus:
“…which are better addressed through formal education and community interaction.”
Klausa ini menjelaskan kata benda sebelumnya, yaitu “societal norms.”
Artinya: norma sosial yang lebih baik jika diajarkan melalui pendidikan formal dan interaksi sosial.
Ini awalnya berbentuk adjective clause (karena ada “which”) tapi bisa juga disederhanakan menjadi adjective phrase, tergantung struktur kalimatnya.
Contoh penyederhanaan:
“…societal norms better addressed through formal education…”
Sama-sama menjelaskan “societal norms” tapi lebih padat dan cenderung digunakan dalam struktur yang lebih kompleks.
5. Perhatikan Penggunaan Comma (,)

Dalam IELTS Writing, comma penting buat:
- Memisahkan adverbial phrase di awal Kalimat Bahasa Inggris
- Menyisipkan informasi tambahan
- Membedakan clause yang penting vs tambahan
Contoh dari kalimat:
Placing the entire burden on parents, in some cases, might lead…
→ in some cases dipisah pakai koma karena itu informasi tambahan (adverbial).
Tips Bahasmin:
Kalau kamu ngejelasin bagian dari subject utama, pakai koma. Tapi kalau kamu lagi nerangin objek/lanjutan, biasanya enggak usah koma. Koma itu kayak jendela: kasih napas buat pembaca.”
Baca juga: Kursus Bahasa Inggris Gratis 2025 Solusi Jago Bahasa Inggris
6. Bangun Kalimat Bahasa Inggris Kompleks (Complex Sentences)

Setelah kamu punya:
- Noun phrase (subjek kuat)
- Adverbial phrase (penjelas waktu/tempat)
- Adjective phrase (penjelas noun)
- Penggunaan comma yang tepat
Kamu bisa bangun satu kalimat IELTS Writing yang panjang, rapi, dan tetap jelas.
Contoh akhir (dari studi kasus):
Placing the entire burden on parents, in some cases, might lead to inconsistent moral development and limit children’s exposure to societal norms, which are better addressed through formal education and community interaction.
Kenapa Kalimat Bahasa Inggris Ini Bagus?
- Ada subject kuat → noun phrase
- Ada adverbial phrase → memperjelas konteks
- Ada klausa penjelas (adjective) → memperkaya argumen
- Comma digunakan tepat → memisahkan informasi tambahan
Buat Kalimat Bahasa Inggris yang Bagus Nggak Bisa Instan!
Membuat kalimat yang efektif dalam IELTS Writing Task 2 bukanlah sesuatu yang bisa dikuasai secara instan, tetapi sangat mungkin dilatih dengan strategi yang tepat. Kunci utamanya terletak pada pemahaman struktur ide utama yang ingin disampaikan. Dengan merancang kalimat menggunakan noun phrase yang kuat sebagai subjek, menambahkan adjective phrase untuk memberi penjelasan detail, dan menyisipkan adverbial phrase untuk memperkaya konteks, kamu dapat membangun kalimat yang tidak hanya kompleks secara struktur, tetapi juga padat secara makna. Selain itu, penguasaan penggunaan koma akan membantu memperjelas maksud dan alur kalimat sehingga mudah dipahami oleh pembaca maupun penguji. Dengan terus berlatih menulis kalimat panjang yang tersusun logis, kamu akan mampu meningkatkan kualitas writing-mu secara signifikan dan meraih skor yang lebih baik di IELTS.



