Bongkar Tuntas Contoh Recount Text Paling Relatable

Ilustrasi Contoh Recount Text

Halo Bahasawan! Setelah Bahasmin jelaskan soal recount text, sudah paham belum? Pasti kamu udah mulai pengen tahu lebih jauh soal contoh recount text yang 100% benar itu kayak gimana, ya kan? Kali ini, Bahasmin nggak cuma kasih contoh, tapi kita akan bedah total setiap kalimatnya.

Bahasmin yakin deh, setelah artikel ini selesai, teman-teman Bahasawan dijamin auto-paham dan bisa langsung praktik menulis contoh recount text sendiri! 

Ingat Lagi Yuk, Struktur Recount Text

Sebelum masuk ke pembahasan contoh recount text, Bahasmin mau ingatkan sedikit nih, Bahaswan. Recount text adalah teks yang mengulang semua kejadian dan peristiwa yang sudah lewat itu, termasuk kronologisnya juga ya. Recount text sendiri punya tiga struktur utama, diantaranya:

1. Orientation

Bagian pembuka atau pengantar dari teks yang menjelaskan awal konteks cerita supaya pembaca bisa paham. Pada bagian ini, Bahasawan dapat menuliskan perkenalan karakter dan topik pengalaman yang akan diceritakan. Biasanya meliputi lima elemen penting dari sebuah paragraf utama, yakni apa, siapa, kapan, di mana, dan kenapa.

2. Events

Bagian ini ibaratnya adalah jantung dari recount text yang ditulis. Bagian ini wajib menuliskan alur kejadian secara terperinci. Setiap tahapan atau alur kronologis yang dilakukan secara alami harus diurutkan.. Ciri utama bagian events adalah digunakannya penghubung waktu untuk memastikan alur cerita yang runtut.

3. Re-orientation

Bagian ini adalah tanda akhir yang menjadi salam penutup dari penulis. Fungsinya adalah menyelesaikan cerita dengan memberikan kesimpulan akhir dari cerita peristiwa yang telah disampaikan. Biasanya dapat ditulis dengan memberikan komentar atau kesan subjektif dari pengalaman yang sudah dibagikan.  

Baca Juga: Recount Text adalah: Definisi, Tujuan, Struktur & Contohnya

Contoh Recount Text Singkat

Supaya Bahasawan langsung memiliki gambaran nyata, Bahasmin beri contoh recount text singkat tentang recount text holiday, deh ya!

JudulThe Rollercoaster Ride That Changed My Mind
OrientationLast summer, my sister, Lia, and I visited Dufan, a famous amusement park in Jakarta. We arrived at the gate right when the park opened. Lia was incredibly excited to ride the Halilintar rollercoaster, but I felt very nervous because I always hated fast rides. She dragged me along anyway, promising it would be fun.Bagian ini adalah awal perkenalan isi konteks cerita. Dalam bagian ini dijelaskan hal-hal seperti: Apa yang akan diceritakan? Siapa saja tokohnya? Kapan peristiwa itu terjadi? Dimana latar tempatnya? Kenapa diceritakan?
EventsFirst, we waited in the long queue for almost an hour, which made my anxiety worse. Then, we finally got into the car, and the safety bar locked over us. As the cart slowly clicked up the massive hill, my heart was pounding hard. After that, the ride plunged. I screamed louder than everyone else, but halfway through the loops and twists, I realized I was actually laughing! Finally, when the ride stopped, Lia looked at me, and I admitted that it was absolutely amazing.Bagian ini berisi serangkaian aksi yang telah dialami dan diceritakan secara runtut. Fokus events menjelaskan secara detail dari awal hingga akhir peristiwa dengan penggunaan jembatan waktu seperti First, then, after that, dan finally.
Re-orientationThat experience was definitely a turning point for me. I learned that sometimes, the things we fear the most can turn out to be the most fun. I’m no longer afraid of rollercoasters, and I look forward to trying more extreme rides next summeBagian ini merupakan komentar penutup penulis yang fungsinya menyimpulkan makna dari teks yang diceritakan. Biasanya berisi kesan pribadi dan memberikan pelajaran bagi pembaca.

Jadi, Apa Contoh Personal Recount?

Teks yang Bahasmin berikan di atas adalah salah satu contoh prsonal Recount text, karena menceritakan pengalaman pribadi penulis. Tapi, Recount Text juga punya berbagai jenis lho!

  1. Personal Recount: memiliki fokus pada pengalaman penulis, misalnya pengalaman pribadi, cerita unik pribadi
  2. Factual Recount: memiliki fokus pada kejadian nyata, misalnya laporan polisi, eksperimen sains, penulisan teks berita.
  3. Historical Recount: memiliki fokus pada peristiwa sejarah yang terjadi di masa lalu.

Intinya, Bahasawan engga perlu pusing. Mau itu cerita yang cukup personal atau lumayan resmi, aturan di contoh recount text ini masih sama, tulis dan urutkan peristiwa atau kejadian yang sudah berlalu.  

Bongkar Contoh Recount Text dan Jangan Panik Lagi!

Jadi gimana, teman-teman Bahasawan? Kita sudah bongkar habis contoh recount text dari A sampai Z. Ternyata, jenis teks yang satu ini tidak serumit yang dibayangkan, kan? Kuncinya, recount text adalah menceritakan peristiwa yang sudah terjadi secara runtut. Kalau Bahasawan sudah menguasai struktur utama recount text, dijamin deh waktu ujian bakal jadi jagoan dalam membuat contoh recount text.

Waktunya naik level dalam membuat contoh recount text!

Memahami teori dan contoh recount text, tentu saja nggak cukup! Untuk bisa belajar dalam mempersiapkan ujian bahasa, tentu aja Bahasawan butuh mentor yang benar-benar paham soal struktur. Tapi, tenang aja dong. Saat ini dengan Kelas Bahasa, Bahasawan bisa belajar mengenai struktur dan persiapan ujian TOEFL ataupun IELTS di mana saja, lho!

Baca Juga: 7 Rekomendasi Kursus IELTS Online, Untuk Persiapan Beasiswa!

Tunggu apa lagi? Kepoin Kelas Bahasa sekarang juga untuk naik kelas dan menguasai berbagai tipe teks bahasa Inggris lainnya. Bahasmin tunggu di kelas ya, biar Bahasawan bisa flexing tulisan contoh recount text yang sempurna di depan teman-temanmu!

Referensi:

How to write a recount – BBC Bitesize 

How to Write a Recount Text (And Improve your Writing Skills)

Hyland, K. (2003). Second Language Writing. Cambridge: Cambridge University Press.

Rieska Novia
Rieska Novia

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *