
Halo, Bahasawan! Pernah nggak sih, lihat anak kamu begitu antusias waktu dengar dongeng sebelum tidur? Nah, tahukah kamu kalau momen sederhana itu bisa jadi cara seru untuk bantu anak belajar speaking bahasa Inggris?
Yup, bukan cuma buat hiburan atau bonding time sebelum tidur, dongeng bahasa Inggris juga bisa jadi media belajar yang menyenangkan dan efektif banget. Lewat cerita, anak-anak terbiasa mendengar kata dan kalimat dalam bahasa Inggris, menirukan pelafalan, sampai berani ngomong sendiri tanpa merasa tertekan.
Kalau kamu ingin anak mulai berani ngomong bahasa Inggris dari sekarang, yuk ikut program English for Kids di Kelas Bahasa! Belajarnya fun, interaktif, dan penuh aktivitas seru seperti cerita, lagu, dan permainan.
Kenapa Dongeng Bahasa Inggris Cocok Untuk Anak?

Sebagai orang tua, kita tentu ingin anak tumbuh percaya diri saat berbicara bahasa Inggris tapi di sisi lain, kita juga tahu anak mudah bosan kalau belajar terasa “terlalu akademis”.
Nah, di sinilah dongeng bahasa Inggris bisa jadi jembatan terbaik antara belajar dan bermain. Berikut alasan kenapa dongeng bahasa inggris efektif untuk pembelajaran anak!
1. Belajar Lewat Cerita Itu Cara Paling Alami untuk Anak

Anak-anak cenderung belajar bahasa bukan lewat hafalan, tapi lewat pengalaman yang menyenangkan. Dongeng menciptakan suasana rileks di mana anak mendengar, memahami, dan mengulangi kata secara alami tanpa tekanan “harus bisa”.
Secara psikologis, suasana menyenangkan ini menurunkan kecemasan dan meningkatkan fokus belajar, sehingga anak lebih mudah menyerap bahasa baru.
2. Dongeng Mengaktifkan Dua Belahan Otak Sekaligus

Saat anak mendengarkan cerita, dua bagian otak mereka bekerja bersamaan:
- Otak kiri memproses struktur bahasa, kata, dan logika cerita.
- Otak kanan memvisualisasikan karakter, emosi, dan suasana dalam cerita.
Kombinasi ini memperkuat hubungan antara bahasa dan imajinasi.
Menurut teori Dual Coding dari Allan Paivio (1971), informasi yang diproses lewat dua jalur visual dan verbal akan lebih mudah disimpan di ingatan jangka panjang (long-term memory).
Artinya, kosakata bahasa Inggris yang muncul dalam dongeng bahasa inggris tidak hanya dihafal, tapi benar-benar tertanam di memori anak.
3. Cerita Memperkuat Memori dan Daya Imajinasi

Ketika anak membayangkan tokoh, warna, atau situasi dalam cerita, mereka menggunakan right-brain imagery yang membantu memperkuat daya ingat jangka panjang. Karena itulah, anak yang belajar melalui dongeng bahasa inggris cenderung mengingat kosakata dan ekspresi lebih lama dibanding lewat latihan konvensional.
Penelitian Dr. Kieran Egan (Simon Fraser University, 1986) menyebut bahwa Cerita adalah sarana paling efektif untuk mengikat pengetahuan ke dalam emosi dan imajinasi anak.
4. Dongeng Membangun Koneksi Emosional Saat Belajar

Dari sisi emosional, storytelling menciptakan rasa aman dan nyaman.
Menurut Dr. Gordon Wells (University of Toronto, 1986), anak-anak yang sering mendengarkan dan menceritakan kembali kisah memiliki kemampuan komunikasi yang lebih baik karena mereka belajar dalam suasana positif.
Ketika anak merasa senang, tubuhnya menghasilkan hormon dopamin yang terbukti meningkatkan fokus dan retensi memori.
Jadi, saat kamu membacakan “Once upon a time…”, sebenarnya kamu sedang membantu otak anak menyerap bahasa dengan lebih optimal!
5. Dongeng Melatih Kepercayaan Diri dan Ekspresi Verbal

Dengan mendengar dan menirukan tokoh dalam cerita, anak belajar mengontrol suara, intonasi, dan ekspresi wajah tiga hal penting dalam speaking skill. Lama-kelamaan, anak tidak hanya bisa mengulang kata, tapi juga berani mengungkapkan ide dan perasaannya dalam bahasa Inggris.
Menurut teori perkembangan kognitif Jean Piaget, anak belajar paling efektif melalui pengalaman konkret dan aktivitas imajinatif.
Contoh Dongeng Bahasa Inggris dan Terjemahannya
The Clever Mouse-Deer and the Crocodiles
Once upon a time, deep in a green forest of Java, lived a small but clever animal called Kancil, the mouse-deer.
Pada suatu waktu, jauh di dalam hutan hijau di Jawa, hiduplah seekor hewan kecil tapi cerdas bernama Kancil, si pelanduk.Although his body was tiny and fragile, Kancil was known among the animals as the smartest creature in the forest.
Meskipun tubuhnya kecil dan rapuh, Kancil dikenal di antara hewan-hewan sebagai makhluk paling pintar di hutan.He loved wandering around, looking for food, and playing tricks whenever he faced danger.
Ia suka berkeliling, mencari makanan, dan bermain tipu daya setiap kali menghadapi bahaya.One hot afternoon, Kancil walked near the river.
Suatu sore yang panas, Kancil berjalan di dekat sungai.His throat was dry, and his stomach rumbled.
Tenggorokannya kering, dan perutnya keroncongan.Across the river, he saw a beautiful garden filled with fresh cucumbers.
Di seberang sungai, ia melihat taman yang indah penuh dengan mentimun segar.“Ah,” he thought, “those cucumbers look delicious! If only I could cross this river.”
“Ah,” pikirnya, “timun-timun itu terlihat lezat! Andai saja aku bisa menyeberangi sungai ini.”But the river was not safe.
Tapi sungai itu tidak aman.It was the home of many hungry crocodiles, who would love to eat a little mouse-deer for lunch.
Itu adalah rumah bagi banyak buaya lapar, yang pasti senang memakan seekor pelanduk kecil untuk makan siang.Kancil stood still and thought hard.
Kancil berdiri diam dan berpikir keras.Suddenly, his clever mind came up with a plan.
Tiba-tiba, pikirannya yang cerdik menemukan sebuah rencana.He shouted loudly, “Crocodiles! Come here! I bring a message from the King of the Jungle!”
Ia berteriak keras, “Buaya! Kemarilah! Aku membawa pesan dari Raja Hutan!”One by one, the crocodiles appeared, their eyes just above the water.
Satu per satu, buaya-buaya itu muncul, mata mereka hanya terlihat di atas air.The biggest crocodile asked, “What is the message, little Kancil?”
Buaya terbesar bertanya, “Apa pesannya, Kancil kecil?”Kancil answered confidently, “The King of the Jungle, our mighty lion, has ordered me to count all of you.
Kancil menjawab dengan percaya diri, “Raja Hutan, singa perkasa kita, memerintahkanku untuk menghitung kalian semua.He wants to give a big feast for the crocodiles. But first, I must know how many of you live in this river.”
Ia ingin mengadakan pesta besar untuk para buaya. Tapi pertama-tama, aku harus tahu berapa banyak dari kalian yang tinggal di sungai ini.”The crocodiles’ eyes glittered with greed. A feast from the lion? They could not resist the idea.
Mata para buaya berkilat karena keserakahan. Pesta dari singa? Mereka tak bisa menolak ide itu.“Very well,” said the big crocodile. “We will line up so you can count us.”
“Baiklah,” kata buaya besar. “Kami akan berbaris supaya kamu bisa menghitung kami.”At once, the crocodiles arranged themselves in a straight line, side by side, from one side of the river to the other.
Segera, para buaya berbaris lurus berdampingan dari satu sisi sungai ke sisi lainnya.They thought they would soon enjoy a royal feast.
Mereka pikir sebentar lagi akan menikmati pesta kerajaan.Kancil jumped happily onto the first crocodile’s back. “One!” he counted aloud.
Kancil melompat dengan gembira ke punggung buaya pertama. “Satu!” hitungnya keras-keras.He leaped to the next. “Two!” Then the next. “Three!”
Ia melompat ke berikutnya. “Dua!” Lalu berikutnya. “Tiga!”On and on he went, hopping from one crocodile to another, while the crocodiles stayed still, waiting for him to finish.
Terus saja ia melompat dari satu buaya ke buaya lainnya, sementara para buaya tetap diam, menunggu ia selesai.Finally, Kancil reached the other side of the river.
Akhirnya, Kancil sampai di sisi lain sungai.He had crossed safely without getting wet.
Ia berhasil menyeberang dengan aman tanpa basah.He turned around, smiling mischievously, and shouted,
Ia berbalik, tersenyum nakal, dan berteriak,“Thank you, Crocodiles! Now I know how many of you live in this river. But I have no feast for you. I only needed a bridge to cross. Hahaha!”
“Terima kasih, Buaya! Sekarang aku tahu berapa banyak dari kalian yang tinggal di sungai ini. Tapi aku tidak punya pesta untuk kalian. Aku hanya butuh jembatan untuk menyeberang. Hahaha!”The crocodiles roared with anger. Their tails splashed the water, and their sharp teeth shone under the sun.
Para buaya mengaum marah. Ekor mereka memukul air, dan gigi tajam mereka berkilat di bawah sinar matahari.But it was too late. The clever mouse-deer was already far away, running into the cucumber garden.
Tapi sudah terlambat. Kancil yang cerdik sudah jauh, berlari menuju kebun mentimun.Kancil bit into a juicy cucumber and laughed, “Brains are always stronger than teeth and claws!”
Kancil menggigit timun segar dan tertawa, “Otak selalu lebih kuat daripada gigi dan cakar!”And so, Kancil once again escaped danger with his cleverness.
Dan begitulah, Kancil sekali lagi lolos dari bahaya dengan kecerdasannya.The crocodiles learned never to trust him again, but in the forest, everyone continued to admire Kancil’s wit and intelligence.
Para buaya belajar untuk tidak mempercayainya lagi, tapi di hutan, semua hewan terus mengagumi kecerdikan dan kepintaran Kancil.
Cara Menceritakan Dongeng Bahasa Inggris
Berikut langkah-langkah menceritakan dongeng bahasa inggris “The Clever Mouse-Deer and the Crocodiles” agar menarik, interaktif, dan bisa jadi latihan speaking untuk anak. Pendekatan ini cocok banget buat Bahasawan yang ingin menciptakan suasana belajar yang menyenangkan di rumah
1. Bangun Suasana Cerita (Warm Up)

Sebelum mulai, buat anak rileks dan penasaran.
Kamu bisa mulai dengan pertanyaan ringan:
“Pernah lihat Kancil di buku cerita?”
“Tahukah kamu, Kancil itu hewan kecil tapi sangat pintar?”
Lalu ucapkan pembuka dengan suara lembut dan ekspresif:
“Once upon a time, deep in the green forest of Java…” 🌳
Tambahkan efek suara alam: hembusan angin, suara burung, atau gemericik sungai anak jadi lebih terbayang suasananya.
2. Hidupkan Tokoh dan Gunakan Ekspresi
Setiap karakter punya gaya bicara berbeda:
- Kancil: suara ringan dan cerdas.
- Buaya: berat dan agak seram tapi lucu untuk anak.
Contoh:
🦊 Kancil: “Crocodiles! Come here! I brought a message from the King of the Jungle!”
🐊 Buaya: “What is the message, little Kancil?”
Gunakan gesture tangan, ubah nada, dan beri jeda saat karakter berpikir agar anak tetap fokus dan ikut larut dalam cerita.
3. Ajak Anak Berpartisipasi

Supaya anak aktif bicara, jangan biarkan mereka hanya mendengarkan.
Ajak mereka ikut merespons, misalnya:
“How many crocodiles do you see?”
“Can you count on me? One, two, three!”
“Do you think the crocodiles will eat Kancil?”
Aktivitas kecil seperti ini melatih listening comprehension dan speaking confidence secara natural.
4. Gunakan Gerakan dan Visualisasi
Anak belajar paling cepat lewat visual dan kinestetik (gerak tubuh).
Kamu bisa:
- Melompat-lompat kecil saat Kancil “counting crocodiles”
- Menggerakkan tangan seolah berenang.
- Menunjukkan ekspresi “thinking face” saat Kancil mencari ide.
Gerakan ini mengaktifkan otak kanan anak, memperkuat imajinasi dan memori kosakata.
5. Selingi dengan Pengulangan Kosakata
Setiap kali muncul kata penting, ulangi dengan pelan dan ajak anak menirukan:
“River. Say it with me, river!”
“Crocodile big crocodile!”
“Clever! Kancil is clever!”
Pengulangan ringan seperti ini memperkuat long-term memory anak tanpa terasa seperti belajar formal.
6. Tutup dengan Pesan Moral

Akhiri dengan intonasi hangat dan ajak anak menyimpulkan pelajaran:
“So, what did we learn today?”
“Kancil is small, but he’s very smart. Brains are stronger than teeth and claws!” 🧠💪
Kamu bisa tambahkan:
“Even if you’re small, you can solve problems with good ideas, just like Kancil!”
Ini membangun nilai positif sekaligus memperkuat speaking habit lewat refleksi sederhana.
7. Ulang Cerita dengan Peran Bergantian
Untuk sesi latihan berikutnya, ajak anak bermain peran:
- Anak jadi Kancil 🦊
- Kamu jadi buaya 🐊
Biarkan anak mengulang dialog pendek:
“One! Two! Three! Thank you, Crocodiles!”
Ini cara alami melatih keberanian berbicara dan pelafalan dalam konteks yang menyenangkan.
Belajar Bahasa Inggris Nggak Harus Kaku!

Kalau dipikir-pikir, ternyata belajar speaking bahasa Inggris nggak harus selalu lewat buku atau latihan formal, ya?
Lewat cerita sederhana, anak bisa belajar tanpa sadar sambil tertawa, berimajinasi, dan mengulang kata yang mereka dengar dengan penuh rasa ingin tahu.
Jadi, mendongeng bahasa inggris bukan cuma kegiatan sebelum tidur tapi investasi kecil yang punya dampak besar buat kemampuan bahasa anak di masa depan.
Belajar Bahasa Inggris Dengan Cara yang Menyenangkan!
Kalau Bahasawan pengen anaknya bisa ngomong bahasa Inggris dengan lancar, percaya diri, dan ekspresif sejak dini kelas English For Kids di Kelas Bahasa bisa jadi pilihan terbaik.
Di kelas ini, anak-anak belajar lewat aktivitas yang seru: storytelling, permainan peran, hingga percakapan ringan bareng tutor profesional yang sabar dan ramah.
Belajarnya nggak bikin stres, justru bikin anak semangat ngomong dan makin pede!
Jadi, jangan tunggu sampai anak merasa “takut salah” dulu. Mulai bantu mereka berani bicara lewat metode yang fun dan alami karena kemampuan bahasa terbaik tumbuh dari rasa senang, bukan paksaan.
Yuk, gabung di English For Kids Kelas Bahasa sekarang,
dan biarkan si kecil tumbuh jadi Bahasawan Cilik yang berani bersuara dalam bahasa Inggris!



