Masih Bingung Descriptive Text, Gimana Cara Nulisnya?

Ilustrasi Descriptive Text
Ilustrasi Descriptive Text

Banyak siswa bisa menjelaskan benda atau orang secara lisan, tapi begitu diminta menulis descriptive text dalam bahasa Inggris, langsung buntu. Mau mulai dari mana? Harus pakai tense apa? Kata-katanya kok terasa monoton? Padahal, jenis teks ini sering banget muncul di tugas sekolah, ujian, bahkan tes TOEFL dan IELTS.

Tenang, kamu cuma belum tahu polanya. Di KelasBahasa.id, kamu bisa belajar descriptive text dengan cara yang lebih mudah dan menyenangkan, pakai contoh nyata, latihan interaktif, dan bimbingan langsung dari tutor berpengalaman.

Tapi sebelum kamu mulai kelasnya, artikel ini juga bisa jadi awal yang pas. Bahasmin akan bantu kamu pahami descriptive text dari dasar: mulai dari struktur, ciri-ciri, sampai tips menulis yang menarik. Yuk, simak sampai akhir!

Apa Itu Descriptive Text?

Descriptive text, atau teks deskriptif, itu sebenarnya jenis teks dalam bahasa Inggris yang tujuannya simpel banget: menggambarkan sesuatu dengan detail. Bisa orang, tempat, hewan, atau benda, pokoknya apa saja yang mau kamu ceritain biar pembaca bisa ngebayangin seolah-olah mereka lagi lihat langsung.

Nah, sebagai murid yang tinggal dan belajar di Kampung Inggris, aku sering lihat teman-teman aku bingung pas pertama kali denger istilah “descriptive text.” Padahal, tanpa kita sadari, teks ini tuh sebenernya sering banget muncul di kehidupan sehari-hari. Contohnya? Waktu kamu cerita tentang sahabat dekatmu, jelasin suasana pantai favorit kamu yang bikin betah, atau gambarin rumah nenek yang penuh kenangan hangat. Jadi, gak sesulit yang dibayangin, kan?

Ciri-Ciri Descriptive Text

Agar lebih mudah mengenali dan menulis descriptive text, berikut beberapa ciri khasnya yang penting untuk kamu pahami:

1. Menggunakan Simple Present Tense

Ilustrasi Masih Bingung Descriptive Text, Gimana Cara Nulisnya?

Descriptive text biasanya pakai simple present tense karena memang tujuannya untuk menggambarkan fakta atau kondisi yang sedang terjadi atau hal-hal yang umum banget. Dengan memakai simple present tense, deskripsi jadi terasa lebih jelas dan bikin pembaca ngerasa objek yang dijelasin itu selalu ada dan berlanjut terus. Gampangnya, ini kayak ngobrol santai tapi tetap nyampein info dengan tepat!

Dengan demikian, pembaca akan merasa lebih terhubung dengan objek yang dideskripsikan karena terasa lebih dekat dengan realitasnya. Keberlangsungan kondisi yang digambarkan juga memberikan kesan keberlanjutan, sehingga objek tersebut terasa hidup dan aktual bagi pembaca.

Baca juga: Narrative Text, Definisi dan 3 Struktur yang Harus Diketahui

2. Fokus pada Satu Objek

Ilustrasi Masih Bingung Descriptive Text, Gimana Cara Nulisnya?

Teks deskriptif umumnya berfokus pada satu objek utama yang ingin dijelaskan secara mendalam dan rinci. Memusatkan perhatian pada satu objek membantu pembaca memahami karakteristik dan ciri khas objek tersebut dengan lebih jelas. Objek yang dimaksud dapat berupa:

  • Orang: Misalnya, deskripsi tentang seorang tokoh, sahabat, atau anggota keluarga yang menonjolkan keunikan fisik maupun sifat kepribadiannya.
  • Hewan: Deskripsi bisa meliputi penampilan, perilaku, atau habitat hewan tertentu, sehingga pembaca dapat membayangkan dengan mudah.
  • Benda: Fokus pada benda seperti alat rumah tangga, kendaraan, atau karya seni untuk menjelaskan bentuk, fungsi, dan kegunaannya secara detail.
  • Tempat: Misalnya, sebuah pantai, taman kota, atau gedung bersejarah yang digambarkan dengan elemen visual dan suasana sekitar supaya terasa hidup.

Memusatkan deskripsi pada satu objek juga memudahkan penulis dalam menyusun kalimat yang terstruktur dan kohesif. Ini membuat informasi tersampaikan secara sistematis tanpa membuat pembaca bingung karena berpindah-pindah topik. Dengan begitu, pembaca mendapatkan gambaran utuh dan mendalam mengenai objek yang dideskripsikan.

3. Menggunakan Banyak Adjective (Kata Sifat)

Ilustrasi Masih Bingung Descriptive Text, Gimana Cara Nulisnya?

Descriptive text dipenuhi dengan kata sifat untuk menjelaskan berbagai aspek objek secara rinci. Kata sifat itu ibarat bumbu dapur dalam tulisan, bikin gambaran jadi lebih jelas dan hidup di mata pembaca. Beberapa hal yang biasa dijelaskan dengan kata sifat meliputi:

  • Bentuk (Shape): Menggambarkan bagaimana rupa atau struktur objek, misalnya bulat, tajam, pipih, atau berlekuk. Misal. Ex., round, sharp, flat, curved (misalnya: bulat, tajam, pipih, berlekuk)
  • Warna (Color): Memberikan informasi visual tentang warna objek seperti merah cerah, hijau daun, atau abu-abu kusam. Ex., bright red, leafy green, dull gray (misalnya: merah cerah, hijau daun, abu-abu kusam)
  • Ukuran (Size): Menunjukkan besar kecilnya objek, seperti besar sekali, kecil mungil, atau tinggi menjulang. Ex., huge, tiny, medium-sized, tall (misalnya: sangat besar, kecil mungil, berukuran sedang, tinggi menjulang)
  • Tekstur dan Sifat Fisik (Texture and Physical Traits): Menjelaskan bagaimana permukaan atau karakteristik fisik objek, contohnya halus, kasar, berkilau, atau rapuh. Ex., smooth, rough, shiny, fragile (misalnya: halus, kasar, berkilau, rapuh)
  • Kondisi dan Suasana (Condition and State): Menggambarkan keadaan objek saat itu, Ex., new, old, wet, dry (misalnya: baru, lama, basah, kering)

Dengan menggunakan kata sifat secara tepat dan beragam, penulis dapat menciptakan deskripsi yang detail dan menarik, sehingga pembaca bisa membayangkan objek tersebut dengan mudah dan jelas.

Selain itu, penggunaan kata sifat juga harus disesuaikan agar tidak berlebihan sehingga tetap efektif dan tidak membingungkan pembaca. Pemilihan kata yang spesifik akan memperkuat kualitas deskripsi tanpa membuat kalimat menjadi rumit.

4. Menggunakan Indera

Ilustrasi Masih Bingung Descriptive Text, Gimana Cara Nulisnya?

Penulis menggunakan pancaindra untuk menghadirkan deskripsi yang lebih hidup dan nyata. Dengan melibatkan indera, pembaca dapat merasakan pengalaman seolah-olah mereka langsung berinteraksi dengan objek.

  • Penglihatan (Visual): Menggambarkan bentuk, warna, dan tampilan objek secara detail. Contoh: “Daun-daun hijau segar berkilauan di bawah sinar matahari pagi.”
  • Pendengaran (Auditori): Menyampaikan suara atau bunyi yang terkait dengan objek. Bayangkan deh, suara gemericik air yang mengalir itu, lembut banget masuk ke telinga kamu, bikin suasana jadi tenang dan damai.
  • Penciuman (Olfaktori): Bayangkan kamu mencium aroma dari suatu benda itulah yang dimaksud dengan enciuman. Contoh: “Aroma harum bunga melati memenuhi udara sekitar.”
  • Perasa (Gustatori): Menjelaskan rasa yang dirasakan jika objek tersebut bisa dicicipi. Contoh: “Rasa manis dan segar dari buah mangga menggoda lidah.”
  • Sentuhan (Taktil): Ini merujuk pada sensasi fisik yang dirasakan ketika menyentuh objek, termasuk tekstur dan suhu. Misalnya, “Saat disentuh, kulitnya terasa lembut dan hangat.

Dengan mengintegrasikan berbagai indera ini, deskripsi menjadi lebih kaya dan memudahkan pembaca untuk membayangkan serta merasakan objek secara menyeluruh. Pendekatan ini juga meningkatkan daya tarik teks dan membuatnya lebih mudah diingat.

Baca juga: 10 Trik Anti Gagal: Cara Ngomong Inggris Kayak Native

Struktur Descriptive Text

Struktur dalam descriptive text sangat sederhana namun efektif, dan biasanya terbagi menjadi dua bagian utama yang saling melengkapi:

1. Identification

Ilustrasi Masih Bingung Descriptive Text, Gimana Cara Nulisnya?

Bagian ini berfungsi sebagai pengenalan objek atau subjek yang akan dijelaskan secara rinci. Tujuannya adalah memberikan gambaran awal kepada pembaca mengenai siapa atau apa objek tersebut agar mereka memiliki konteks sebelum masuk ke deskripsi lebih mendalam.

  • Biasanya terdiri dari kalimat singkat yang menyebutkan nama, jenis, atau kategori objek.
  • Menjawab pertanyaan dasar seperti “Apa?”, “Siapa?”, atau “Dimana?” objek tersebut berada.
  • Contoh: “My cat’s name is Snowy.” Memberikan informasi langsung tentang subjek yang akan dideskripsikan.

2. Description

Ilustrasi Masih Bingung Descriptive Text, Gimana Cara Nulisnya?

Setelah pengenalan, bagian ini menjabarkan karakteristik khusus dan detail-detail penting dari objek tersebut. Di sini kita akan menjelaskan dengan jelas tentang suatu objek dalam teks deskriptif.

Contoh Descriptive Text dan Analisisnya

Supaya kamu lebih mudah memahami bagaimana descriptive text bekerja dalam praktik, Bahasmin sudah siapkan beberapa contoh yang bisa kamu pelajari. Contoh ini jelas menunjukkan gimana struktur teks dan penggunaan kata sifat bisa bikin deskripsi objek jadi lebih hidup dan menarik.

Jadi, bukan cuma sekadar bilang apa adanya, tapi juga bikin pembaca ngerasa terhubung dan gampang membayangkan apa yang kita ceritain. Seru, kan?

Contoh 1: Deskripsi Hewan

Identification:

My cat’s name is Snowy.

Description:

She’s a fluffy white Persian cat with the softest fur you’ll ever feel. Her eyes are blue and shiny. Snowy loves to sleep under the sofa and purrs loudly when happy.

Adjective yang digunakan:

  • white, Persian, soft, blue, shiny, loud

Analisis:

Teks ini dengan asyik menggambarkan satu objek, yaitu Snowy, secara spesifik dan penuh detail yang bikin kita bisa membayangkannya dengan jelas. Penulis menggunakan banyak kata sifat (adjective) untuk menjelaskan warna, jenis, tekstur, dan perilaku Snowy. Ini membuat pembaca bisa membayangkan wujud dan karakter kucing tersebut.

Contoh 2: Deskripsi Tempat

My Favorite Place

Bali is my favorite place to visit. It is a beautiful island in Indonesia. Bali has many stunning beaches, green rice fields, and traditional temples. The weather is warm and sunny. You’re in for a treat with the warm and welcoming locals who always greet you with a smile, not to mention the mouthwatering dishes that will leave you craving for more.

I love watching the sunset at Kuta Beach. Everything in Bali makes me feel relaxed and happy.

Struktur:

  • Identification: Bali is my favorite place to visit.
  • Description: The rest of the paragraph menjelaskan keindahan Bali, tempat-tempatnya, cuaca, makanan, dan suasana secara rinci.

Adjective yang digunakan:

  • beautiful, stunning, green, traditional, warm, sunny, friendly, delicious, relaxed, happy

Analisis:

Deskripsi Bali dibuat dengan pemilihan kata sifat yang variatif untuk menonjolkan suasana dan daya tarik tempat tersebut. Penulis tidak hanya menggambarkan fisik Bali, tapi juga nuansa emosional yang dirasakan ketika berada di sana.

Kesalahan Umum Saat Menulis Descriptive Text

Walaupun kelihatannya mudah, banyak siswa masih melakukan kesalahan dalam menulis descriptive text. Berikut beberapa kesalahan umum:

  • Terlalu Banyak Informasi Teknis: Beberapa siswa cenderung menambahkan informasi yang tidak relevan atau terlalu teknis sehingga membuat teks menjadi kaku dan membingungkan.
  • Tidak Fokus pada Satu Objek: Alih-alih menggambarkan satu objek secara rinci, beberapa siswa malah membahas banyak objek sekaligus tanpa penjelasan mendalam.
  • Salah Menggunakan Tense: Karena kurang memahami bahwa descriptive text biasanya memakai simple present, banyak siswa mencampur adukan dengan past tense atau future tense.
  • Penggunaan Kata Sifat yang Kurang Tepat: Menggunakan kata sifat yang terlalu umum atau berulang-ulang bisa membuat teks terasa monoton dan kurang menarik.

Belajar Descriptive Text Lebih Dalam di KelasBahasa.id

Masih kesulitan saat nulis descriptive text? Kamu nggak harus belajar sendirian. Di KelasBahasa.id, kamu bakal seru-seruan belajar bareng tutor yang jago banget di dunia writing dan grammar. Gak cuma teori, tapi juga tips praktis yang bikin kamu makin percaya diri!

  • Dapat materi yang terstruktur dari dasar sampai mahir
  • Feedback langsung dari tutor
  • Latihan interaktif dan topik yang aplikatif
  • Cocok untuk siswa, mahasiswa, atau pejuang TOEFL & IELTS
  • Kelas tersedia secara online, fleksibel, dan bisa disesuaikan dengan kebutuhanmu

Yuk, mulai perjalanan belajarmu hari ini.
Klik English Master – KelasBahasa.id dan temukan kelas yang paling cocok buat kamu!

Mulai langkah Pertama-Mu Dengan Kelas Bahasa Inggris

Ilustrasi Masih Bingung Descriptive Text, Gimana Cara Nulisnya?

Scroll to Top