Passive Voice Sering Bikin Mikir 2 Kali? Nih Rahasia-Nya!

Ilustrasi Passive Voice
Ilustrasi Passive Voice

Passive voice sering kali jadi batu sandungan bagi banyak pembelajar Bahasa Inggris. Struktur yang tidak biasa dan posisi pelaku tindakan yang dipindah ke belakang kalimat membuatnya tampak asing dan membingungkan. Meskipun rumusnya terkesan sederhana, to be + past participle, pemahaman terhadap kapan dan bagaimana bentuk ini digunakan tetap menantang bagi sebagian besar orang.

Kamu pernah nggak sih, lagi ngerjain soal Bahasa Inggris atau nulis email penting, terus tiba-tiba stuck gara-gara kalimat kayak:

“The letter was written by the teacher.”

Terus mikir:
“Ini maksudnya apa sih? Kenapa nggak langsung aja ‘The teacher wrote the letter’?”

Kalau iya, berarti kamu bukan satu-satunya. Banyak banget pembelajar Bahasa Inggris yang ngerasa kata Pasif itu bikin mumet. Bukan cuma soal struktur yang beda, tapi juga karena bentuk kalimat ini sering muncul di ujian TOEFL, IELTS, bahkan di artikel atau email formal.

Masalahnya, banyak yang merasa sudah hafal rumusnya, tapi begitu nemu kata Pasif di soal atau teks, langsung nge-blank.
Kenapa?

Karena kata Pasif memang nggak natural buat sebagian besar pembelajar. Bahkan penutur asli pun kadang memilih active voice karena lebih simpel dan langsung ke poin.

Dampak Kalau Salah Paham Soal Kata Pasif

Coba bayangin ini:

Kamu nulis kalimat buat esai beasiswa:

Authority over the project will be delegated in the following month.

Kelihatannya keren. Tapi sayangnya, kalimat itu salah. Harusnya:

“The project will be handled by our team next month.”

Masalahnya cuma satu: kamu lupa bentuk past participle dari “handle”.

Kesalahan kecil ini bisa bikin:

  • Skor TOEFL Writing kamu turun
  • Pesan di email kerja kamu jadi nggak jelas
  • Artikel atau laporan kamu terdengar aneh dan nggak profesional
  • Dan paling nyesek, kamu kelihatan nggak ngerti grammar dasar padahal sudah belajar lama

Passive voice juga sering bikin orang overthinking. Contoh:

“The manager was given a warning.”

Lho, siapa yang ngasih? Kok nggak ada “by siapa”?
Padahal, dalam kata Pasif, subjek yang memberi tindakan seringkali sengaja dihilangkan kalau dianggap nggak penting.

Nah, inilah yang kadang bikin kata Pasif “misterius” , karena pelakunya bisa disembunyikan.

Baca juga: Masih Bingung Descriptive Text, Gimana Cara Nulisnya?

Apa Itu Passive Voice?

Secara sederhana, Kata Pasif adalah bentuk kalimat di mana objek dalam kalimat aktif menjadi subjek kalimat.

Struktur Umum Passive Voice:

Subjek baru (dulu objek) + to be + past participle [+ by + pelaku (opsional)]

Contoh:

  • Aktif: The chef cooked the meal.
  • Pasif: The cuisine was crafted with care by the chef.

Perlu dicatat: “by the chef” itu boleh disebut, boleh tidak, tergantung kebutuhan.

kata Pasif biasanya digunakan untuk:

  • Fokus pada hasil, bukan pelaku
  • Menyembunyikan pelaku
  • Menulis kalimat formal atau objektif (contoh: laporan, jurnal, berita)

Contoh Bentuk Passive Voice Berdasarkan Tense

Tense Active Passive
Present Simple She cleans the room. The room is cleaned (by her).
Past Simple He wrote a book. A book was written (by him).
Present Perfect They have completed the task. The task has been completed.
Future Simple She will finish the report. The report will be finished.

Saat menggunakan Kata Pasif, kamu juga harus tahu tense-nya, karena bentuk ‘to be’ akan menyesuaikan dengan waktu dalam kalimat.

Nggak Semua Kalimat Bisa Dipassivekan

Nah, ini penting: nggak semua kalimat aktif bisa diubah jadi passive.

Kenapa?

Passive voice hanya bekerja jika kata kerjanya termasuk transitive verbs, yaitu kata kerja yang diikuti objek langsung sebagai penerima aksi.

Contoh kata kerja yang bisa diubah ke passive:

  • eat: The cake was eaten.
  • write: The letter was written.

Tapi kalau kata kerja intransitive (yang nggak punya objek), nggak bisa dipassivekan.

Contoh intransitive verbs:

  • sleep
  • go
  • arrive
  • die

Coba kamu bikin kalimat:

He slept.

Mau dipassivein jadi apa?

The bed was slept? ❌ (nggak logis)

Karena “slept” nggak punya objek langsung, maka nggak bisa dijadikan passive.

Baca juga: Langkah-langkah Praktis: Belajar Bahasa Asing dengan Lebih Cepat

Trik Mengenali Passive Voice

Kalau kamu masih suka tertukar mana passive mana bukan, coba perhatikan:

  1. Ada “to be” + past participle?
    Misalnya: is eaten, was taken, has been written
  2. Kalimat terkesan “hasil”-oriented?
    Kalau fokusnya ke apa yang terjadi, bukan siapa yang melakukan, kemungkinan besar itu passive.
  3. Pelaku tindakan nggak disebut atau disebut pakai “by”?
    Misalnya: The job was done by the intern.

Kalau tiga ciri itu ada, besar kemungkinan itu kalimat passive.

Kata Pasif vs Kata Kerja Mirip Passive

Kadang, ada kalimat yang kelihatan kayak passive, padahal bukan. Misalnya:

The window is open.

Apakah itu passive?
Bukan.

Soalnya ‘open’ di sini bukan kata kerja bentuk ketiga, melainkan digunakan sebagai adjective.”

Bandingkan dengan:

The window was opened by the wind. (Passive)

Contoh lain:

He is gone.
Itu bukan passive. Itu present perfect dari “go” yang bentuk past participle-nya “gone”, tapi tanpa ada objek atau tindakan.

Kapan Harus Pakai Passive Voice?

Passive voice bukan buat gaya-gayaan. Tapi memang dibutuhkan di situasi tertentu:

  • Saat Pelaku Tidak Diketahui: The car was stolen last night. Nggak tahu siapa pencurinya? Pakai passive.
  • Saat Pelaku Tidak Penting: The form has been submitted. Siapa yang submit nggak penting. Yang penting, form-nya udah masuk.
  • Untuk Fokus pada Hasil: The decision was made after the meeting. Fokusnya ke keputusan, bukan siapa yang membuat.
  • Untuk Teks Formal dan Objektif: Laporan ilmiah, artikel jurnal, dokumen hukum, semuanya sering pakai passive.

Latihan Ubah Kalimat Aktif ke Passive

Yuk coba latihan, biar makin mantap:

  1. Active:
    They deliver the packages every day.
    Passive:
    The packages get delivered on a daily basis.
  2. Active:
    She will clean the house tomorrow.
    Passive:
    House cleaning is planned for tomorrow, and she will carry it out.
  3. Active:
    The students are writing the test.
    Passive:
    The test is currently being written by the students.

Latihan kayak gini bisa kamu lakukan rutin. Boleh ditulis tangan atau diketik. Semakin sering latihan, semakin cepat otakmu mengenali struktur pasif secara alami.

Jangan Campur-Campur Struktur!

Ini kesalahan yang sering banget:

The report was discuss by the manager.

The data is show correct.

Masalahnya cuma satu: past participle-nya salah.

Yang benar:
The report became the subject of a discussion held by the manager.

The information is presented properly.

Makanya penting banget tahu bentuk past participle dari kata kerja tak beraturan (irregular verbs).

Contoh:

Verb (Base) Past Participle
go gone
write written
break broken
take taken
eat eaten

Gimana Biar Nggak Takut Lagi Sama Passive Voice?

Belajar passive voice memang butuh waktu. Tapi kamu bisa mulai dengan langkah-langkah berikut:

  1. Pahami konsep dasarnya
    Jangan cuma hafal rumus. Ngerti fungsinya.
  2. Latihan mengubah kalimat
    Ambil 5 kalimat aktif setiap hari, ubah ke pasif.
  3. Baca teks formal
    Artikel berita, jurnal, atau email kerja. Perhatikan struktur kalimatnya.
  4. Bikin kalimatmu sendiri
    Coba bikin cerita pendek atau paragraf formal pakai passive.
  5. Uji dirimu lewat speaking
    Coba ngomong dengan struktur passive. Nggak perlu muluk, cukup yang simpel.

Elearning Fundamental dari Kelasbahasa.id – Investasi Cerdas, Harga Hemat! Belajar Bahasa Inggris gak harus mahal. Dengan hanya Rp99.000, kamu sudah bisa:

  • Akses materi berkualitas dari mana saja, kapan saja

  • Belajar dari dasar banget sampai bisa praktik

  • Dapat sertifikat resmi buat CV dan LinkedIn

  • Nikmati bonus e-books, audio conversation, dan quiz interaktif

  • Ikuti action plan + power points yang bikin belajar lebih terarah

Yuk mulai sekarang. Cuma 99 ribu untuk upgrade skill seumur hidup.
Jangan tunggu nanti,  akses langsung hari ini!

Passive Voice Bukan Musuh, Tapi Alat

Ingat, Kata Pasif bukan sesuatu yang harus kamu hindari. Dia bukan musuh, tapi alat. Dan seperti alat lain, kamu harus tahu kapan dan gimana cara pakainya. Dengan latihan yang tepat, kata Pasif bisa jadi senjata kamu untuk menulis dan berbicara lebih profesional, jelas, dan terstruktur. Mulailah dari sekarang. Ubah rasa bingung jadi percaya diri. kata Pasif bukan bikin mikir dua kali , tapi bikin kamu naik level kalau paham cara mainnya.

Mulai langkah Pertama-Mu Dengan Kelas Bahasa Inggris

Ilustrasi Passive Voice Sering Bikin Mikir 2 Kali? Nih Rahasia-Nya!
Scroll to Top